VISI dan MISI

Visi

"Mewujudkan Sarjana Teknologi Laboratorium Medik yang inovatif profesional, berbudaya, unggul,  dan berdaya saing di tingkat Nasional dan Internasional dalam Bidang Bioteknologi Kesehatan pada tahun 2035"

Misi

Misi Pendidikan S1 Teknologi Laboratorium Medik adalah:

1. Menyelenggarakan pendidikan akademik yang inovatif dalam pengembangan teknologi laboratorium medik;
2. Mengembangkan pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang profesional di bidang laboratorium medik melalui penelitian dasar dan terapan khususnya di bidang bioteknologi kesehatan;
3. Melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat yang berkaitan dengan pengetahuan pemeriksaan laboratorium medik dalam upaya keperluan skrining tes dan evaluasi pemberian terapi dari suatu penyakit;
4. Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengadian masyarakat baik di tingkat nasional maupun internasional secara efektif dan efisien terutama dalam pengembangan pendidikan teknologi laboratorium medik.

Profil Program Studi

Teknologi utama dalam industry 4.0 adalah robot automasi, komputasi, cyber security, internet of things, integrasi system, dan simulasi. Teknologi utama tersebut terjadi juga dibidang laboratorium misalnya Multiplexing Test, Increase xPOCT, DTC, More specialist and personalize testing, Total automation laboratory, Less sample and Rapid response. Segala hal teknis dan yang bersifat konvensional mulai ditinggalkan. Dengan mengurangi waktu penyelesaian, perangkat ini juga memiliki kapasitas untuk mempercepat alur kerja rumah sakit.

Seorang ATLM harus memiliki Critical thinking, keahlian kerja, kemampuan beradaptasi, dan pola pikir yang dinamis agar bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Kemajuan ilmu bioteknologi membuat penerapannya dalam kehidupan manusia semakin luas. Masa pandemi ikut mendorong pentingnya bioteknologi dalam bidang kesehatan. Contoh penerapan bioteknologi dalam bidang medis/Kesehatan antara lain pembuatan vaksin, pembuatan hormon, antibodi, hingga diagnosis berbagai penyakit di tingkat molekuler. Aplikasi dan pengembangan teknologi Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk deteksi beberapa agen penyakit juga menjadi salah satu issue terkini dalam bioteknologi Kesehatan.

Tantangan yang dihadapi di era revolusi industri 4.0 dan pandemi COVID-19 yaitu dibutuhkan lebih banyak tenaga yang terampil dalam bidang Teknologi Laboratorium Medis. Data yang disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (DPP PATELKI) dalam Workshop Online Kurikulum Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis Universitas Pelita Harapan yang menyatakan bahwa kebutuhan Ahli Teknologi Laboratorium medis (ATLM) di Indonesia sebanyak 150.000 ATLM, namun jumlah ATLM saat ini sebanyak 55.766 ATLM. Ketersediaan ATLM dengan kompetensi teknologi biomolekuler dan diagnostik yang masih kurang dan sangat dibutuhkan.

Berdasarkan hal tersebut, Program Studi Teknologi Laboratorium Medik mengusung keunggulan Bioteknologi Kesehatan untuk menghadapi tantangan perkembangan penyakit di masa yang akan datang maupun kemajuan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi. Dengan demikian lulusan Program Studi Sarjana Teknologi Laboratorium Medik Universitas Bali Internasional dapat bersaing secara global.